I.
GEOGRAFI DAN KEHIDUPAN
MANUSIA
A.
Penyebaran Makhluk Hidup
Persebaran makhluk hidup di muka
bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor Iklim
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya mengenai iklim, iklim merupakan kondisi rata-rata
cuaca berdasarkan waktu yang panjang di suatu wilayah di bumi. Adapun faktor iklim yang berpengaruh dengan persebaran
flora dan fauna ialah :
·
Suhu
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam persebaran flora
dan fauna adalah suhu di suatu tempat. Adapun sumber panas di permukaan bumi
berasal dari sinar matahari. Pancaran sinar matahari pada dasarnya dipancarkan
secara merata, namun karena ada perbedaan lintang, awan, dan ketinggian
menyebabkan suhu menjadi berbeda disetiap tempat.
Variasi suhu di suatu tempat memicu flora dan fauna untuk
beradaptasi dengan kondisi untuk bertahan hidup. Hanya di tempat yang memiliki
suhu udara yang sangat ekstrim yang tidak ditinggali flora dan fauna.
·
Kelembaban Udara
Faktor kelembaban udara merupakan perbandingan antara
banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Semakin besar kelembapan udara
semakin banyak uap air yang terkandung di dalamnya. Air sangat berperan penting
dalam keberlangsungan kehidupan baik flora, fauna dan manusia.
·
Sinar Matahari
Sinar Matahari Sangat Berpengaruh dengan Suhu di permukaan
Bumi
Tumbuhan memerlukan sinar matahari sebagai sumber energi
untuk proses fotosintesis. Sinar matahari dipergunakan untuk mengubah
karbondioksida dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen di atmosfer. Pancaran
sinar matahari yang sampai kepermukaan bumi merupakan sumber kehidupan bagi
flora dan fauna di wilayah tersebut.
·
Curah hujan
Air merupakan kebutuhan pokok bagi keberlangsungan kehidupan
flora dan fauna. Sumber air pada kehidupan di darat sangat bergantung dengan
hujan. Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan
karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang
mendiaminya. Perlu dipahami karena tumbuhan merupaka produsen atau sumber
makanan bagi fauna yang hidup di tempat itu.
·
Angin
Untuk tumbuhan, faktor angin berfungsi untuk membentuk CO2
dan memindahkan uap air dan kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Faktor ini juga sangat berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran
biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.
2. Faktor tanah
Tanah menjadi salah satu hal yang penting dalam faktor
yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Sebagai media tumbuh dan
berkembangnya tanaman, tingkat kesuburan tanah berpengaruh terhadap persebaran
tumbuhan. Faktor ini memiliki nama ilmiah sebagai faktor edafik yang berasal
dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan. Jika kita meliat persebaran
flora dan fauan dari faktor edafik berarti kita meninjau tanah dari sudut
tumbuhan. Adapun faktor fisik dan kimiawi yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
antara lain :
·
Tekstur
tanah
Pengertian tekstur tanah adalah perbandingan relatif
berbagai partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandingan antara
pasir, debu dan lempung.
Faktor ini sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas
tanah dalam menampung air dan udara tanah. Jika Tanah memiliki proporsi
partikel yang besar, maka akan dapat menampung air dengan baik. Dan dapat
menunjang kehidupan tanaman dengan baik pula.
·
Struktur
tanah
Faktor lainnya adalah struktur tanah. Yang dimaksud dengan
struktur adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat
tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran.
Faktor ini menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan
tanah dalam meloloskan air atau porositas dan besar pori-pori antara
butir-butir tanah atau permeabilitas. Porositas dan permeabilitas sangat
mempengaruhi penyaluran unsur hara, air dan udara keseluruh bagian tanah
yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan flora.
·
Keasaman
tanah
Seperti yang kita ketahui, kesuburan tanah sangat penting
bagi pertumbuhan vegetasi. Kesuburan dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan
pertukaran unsur kimia antar tumbuhan.
Tumbuhan hanya dapat menyerap unsur-unsur hara dalam bentuk
cairan. Jika keasaman tanah berkurang, maka air akan mempunyai kemampuan yang
kecil untuk menahan mineral-mineral yang nantinya diubah menjadi unsur-unsur
hara. Konsekuensinya, sekalipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan
tidak mungkin tidak dapat menyerap unsur hara tersebut dengan maksimal dan
akhirnya tidak dapat hidup dengan baik disana.
3. Faktor topografi
Topografi merupakan faktor yang mempengaruhi persebaran
flora dan fauna. Faktor ini mencakup ketinggian dan kemiringan lahan.
Perbedaan suhu sangat erat kaitanya dengan ketinggian suatu tempat.
Faktor ini
juga sangat berpengaruh dalam persebaran flora dan fauna. Selain ketinggian,
faktor kemiringan juga sangat berpengaruh. Pada permukaan tanah yang miring
akan menyebabkan air lebih cepat untuk menyusuri lereng. Kekuatan air yang
besar tersebut dapat mengikis permukaan tanah yang subur. Sehingga permukaan
tanag menjadi berkurang. Umumnya, di daerah yang miring, memiliki variasi flora
dan fauna yang lebih sedikit dikarenakan faktor air dan unsur tanah.
4. Faktor Biotik
Salah satu faktor yang tak kalah berpengaruh dalam
persebaran flora dan fauna adalah faktor biotik. Faktor ini terdiri dari
beberapa pengaruh, yaitu manusia, hewan dan tumbuhan. Sebagai contoh, manusia
sangat berpengaruh dan dapat mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
tertentu. Contohnya, daerah yang sebelumnya hutan diubah menjadi daerah
perkebunan, perumahan atau pertanian dengan melakukan penebangan, reboisasi
atau pemupukan. Dengan kelebihannya, Manusia dapat dengan mudah menyebarkan
flora dan fauna dari suatu tmpat ke tempat lainnya.
·
Campur
Tangan Manusia dalam Persebaran Flora dan Fauna
Hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran flora.
Sebagai contoh serangga yang dapat membantu proses penyerbukan dan kelelawar yang
dapat membantu penyebaran biji tanaman.
Sedangkan faktor tumbuhan dalam persebaran kahidupan adalah
dalam perannya untuk menyuburkan tanah. Dengan adanya tanah yang subur, akan
dapat menjunjang kehidupan tumbuhan dan fauna lainnya. Sebagai contoh, bakteri
saprofit yang merupakan tumbuhan mikro yang sangat membantu dalam penguraian
sampah sehingga dapat menyuburkan tanah.
B.
Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim
1.
Iklim Matahari
Iklim
di dunia (bumi) ditentukan oleh matahari sehingga sering disebut iklim
matahari. Banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi
karena perbedaan garis lintang menjadi dasar suatu iklim di wilayah
tertentu. Daerah yang memiliki garis lintang kecil, maka akan sinar
matahari banyak diterima daerah tersebut dan sebaliknya semakin besar
garis lintang, maka semakin sedikit menerima sinar matahari. Sesuai iklim
matahari, maka terdapat zona atau
wilayah iklim di dunia yang
dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu iklim tropis, subtropis, sedang dan
kutub.
Wilayah Iklim Tropis
Wilayah atau
zona iklim tropis terletak pada garis khatulistiwa, posisi antara 23,5
derajat LU sampai dengan 23,5 derajat LS. Garis khatulistiwa merupakan garis
tengah yang membagi bumi menjadi dua bagian yaitu bagian utara dan
selatan. Daerah yang berada di zona iklim tropis hanya memiliki dua musim yaitu
musim hujan dan musim kemarau.
Contoh
negara-negara di wilayah iklim tropis.
Benua Asia
Ø Asia
Tenggara :Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Philipina,
Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Timor Leste.
Ø Asia
Selatan : India (sebagian), Bangladesh (sebagian), Srilanka, Maladewa
Ø Asia
Timur : Hongkong, Taiwan (sebagian),
Ø Asia
Barat : Yaman, Arab Saudi (sebagian), Oman, dan Uni Emirat Arab
Benua
Amerika
Ø Ekuador,
Kolombia, Venezuela, Brasil, Guyana, Guyana Perancis, Suriname, Peru, Bolivia,
Panama,
Ø Semua
negara di Amerika Tengah & Karibia,
Ø Sebagian
Meksiko.
Benua
Afrika
Ø Afrika
Barat :Benin, Burkina Faso, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea Bissau, Liberia,
Mali, Mauritania, Nigeria, Pantai Gading, Senegal, Sierra Leone, Tanjung Verde,
Togo-Lome
Ø Afrika
Timur :Burundi, Djibouti, Eritrea, Ethiopia, Kenya, Komoro, Madagaskar, Malawi,
Mauritius, Mozambik, Rwanda, Seychelles, Somalia, Sudan, Sudan Selatan,
Tanzania, Uganda
Ø Afrika
Tengah : Angola, Gabon, Guinea Khatulistiwa, Kamerun, Republik Demokratik
Kongo, Kongo, Republik Afrika Tengah, Saotome Principe, Zaire, Zambia
Ø Afrika
Utara : Chad, Niger, Sahara Barat
Wilayah Iklim Subtropis
Wilayah atau
zona iklim subtropis letaknya diantara 23,5 derajat LU – 40 derajat LU dan
23,5 derajat LS – 40 derajat LS. Daerah-daerah yang berada di zona uklim
subtropis memiliki ciri yang khas yaitu terdiri dari musim dingin, musim semi,
musim panas, dan musim salju.
Contoh
negara-negara di wilayah iklim subtropis.
Benua Asia
Benua Asia
Ø Asia
Barat : Israel, Yordania, Lebanon, Qatar, Quwait, Bahrain, Iran, Irak, Afganistan,
Pakistan,
Ø Asia
Selatan : Nepal, Bhutan, Bangladesh (sebagian), India (sebagian)
Ø Asia
Timur : China, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Taiwan (sebagian)
Benua
Afrika
Ø Afrika
Selatan : Afrika Selatan, Lesotho, Mozambik, dan Swaziland
Ø Afrika
Utara : Maroko, Aljazair, Mesir, Tunisia, Libya
Ø Australia
bagian selatan, Selandia Baru(sebagian)
Benua
Amerika
Ø Amerika
Selatan : Paraguay (sebagian), Argentina (sebagian), Chile, dan Uruguay
Ø Amerika
Utara : Meksiko (sebagian), Amerika Serikat (sebagian)
Eropa
Ø Eropa
Selatan : Portugal (sebagian), Spanyol (sebagian), Yunani, Malta, Siprus,
Turki, Armenia, Turkmenistan, Tajikistan
Wilayah Iklim Sedang
Wilayah iklim
sedang berada diantara 40 derajat LU – 60,5 derajat LU dan 40 derajat LS
– 60,5 derajat LS. Iklim sedang, terdapat ciri khas yaitu banyak terdapat
gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah
angin yang bertiup juga berubah-ubah tak menentu, dan sering terjadi badai
secara tiba-tiba.
Contoh
negara-negara di wilayah iklim sedang.
Ø Benua
Eropa
Irlandia,
Inggris, Prancis, Austria, Jerman, Denmark, Norwegia (sebagian), Italia,
Bulgaria, Rumania, Bulgaria, Ukraina, Belarus, Lituania, Latvia, Estonia,
Kazakstan, Uzbekistan, Rusia(bagian selatan)
Ø Benua Asia
Mongolia.
Wilayah Iklim Kutub
Wilayah atau
zona iklim kutub terletak antara 60,5 derajat LU – 90 derajat LU dan 60,5
derajat LS – 90 derajat LS. Zona iklim kutub merupakan iklim yang sangat
dingin dan ditandai dengan tidak adanya musim panas.
Contoh
negara-negara di wilayah iklim kutub
Benua Eropa
Benua Eropa
·
Eropa : Rusia (bagian utara), Finlandia,
Eslandia, Denmark, Swedia, Norwegia
Benua
Amerika
·
Amerika Serikat (Alaska). Kanada
2.
Iklim
Menurut Junghuhn
Iklim Junghuhn
Iklim
junghun dibagi menjadi 4 bagian menurut daerah ketinggian
· Zona Ilkim Panas
Ketinggian
tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya
seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
· Zona Ilkim Sedang
Ketinggian
tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya seperti
padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
· Zona Iklim Sejuk
Ketinggian
tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya
seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
· Zona Iklim Dingin
Ketinggian
tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya
tidak ada tanaman budidaya kecuali sejenis lumut.
3.
Iklim
Koppen
Klasifikasi
iklim Köppen banyak digunakan di dunia yang berbasis pada sistem
klasifikasi iklim empiris vegetasi yang dikembangkan oleh ahli
botani-klimatologi Wladimir Köppen dari Jerman. Tujuannya adalah untuk
merancang formula yang akan menentukan batas-batas iklim sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan mereka yang sedang berada pada zona vegetasi (bioma)
yang sedang dipetakan untuk pertama kalinya selama hidupnya.
Koppen
menerbitkan skema pertama pada tahun 1900 dan versi revisinya pada tahun 1918.
Dia terus merevisi sistem klasifikasinya sampai kematiannya pada tahun 1940.
Wladimir Koppen mengklasifikasi daerah iklim berdasarkan
rata-rata curah hujan dan temperatur, baik bulanan maupun tahunan. Hal itu
disebabkan curah hujan dan temperatur merupakan unsur yang sangat berpengaruh
terhadap kehidupan di permukaan bumi. Untuk membedakan ciri-ciri temperetur dan
hujan Koppen menggunakan simbol huruf besar dan kecil. Digunakan untuk
menentukan pembagian daerah iklim berdasarkan temperatur bulan terdingin atau
terpanas.
·
A = iklim tropis
·
B = iklim kering
·
C = iklim sedang
·
D = iklim dingin
·
E = iklim kutub
Digunakan
untuk membedakan tipe atau ciri-ciri hujan di setiap daerah iklim.
·
f = selalu basah : hujan bisa jatuh
dalam semua musim
·
s= buan kering pada musim panas
dibelahan bumi yang bersangkutan.
·
w = bulan kering(winter)
·
m = hujan cukup(MEDIUM.
Iklim Hujan Tropis (A)
Daerah hujan
tropis yaitu daerah yang mempunyai temperatur bulanan terdingin +18°C. Iklim
tersebut dibagi menjadi tiga tipe yaitu Hutan Hujan Tropika (Af), Monsun
Tropika (Am), dan Savana (Aw).
Hutan Hujan
Tropika (Af)
Daerah tipe f
pada bulan terkering, curah hujan rata-rata > 60 mm. OKI, di daerah
ini terdapat hutan-hutan yang lebat.
Terdapat di
: Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi Utara.
Monsun
Tropika (Am)
Daerah
peralihan yang jumlah hujan pada bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan
pada bulan-bulan kering. Di daerah ini masih terdapat hutan yang cukup lebat.
Terdapat di
: Jawa Tengah, Jawa Barat, sebagian Sulawesi Selatan, dan pantai selatan Papua.
Savana (Aw)
Daerah
tipe w memiliki musim kering yang panjang
jumlah hujan
pada bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan
kering. OKI, vegetasi di daerah ini berupa padang rumput dan pohon-pohon yang
jarang.
Terdapat di
: Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan
Kepulauan Aru.
Iklim Kering (B)
Daerah iklim
kering (subtropik) mempunyai tingkat evaporasi(penguapan) tinggi daripada curah
hujan, temperatur bulan
terdingin 18-3°C.
OKI,
persediaan air tidak cukup untuk mendukung kehidupan tanaman.
Tanaman
tertentu yang dapat hidup seperti kaktus.
Iklim Stepa
(Bs)
Daerah
setengah kering (semi arid) dengan curah hujan di lintang rendah antara 380-760
mm/tahun.
Iklim Padang
Pasir (Bw)
– Daerah
kering (arid) yang mempunyai curah hujan kurang dari 250 mm/tahun.
Iklim Hujan Sedang (C)
Daerah iklim
sedang dengan suhu udara rata-rata bulan
terdinginnya
= -3-18°C
terpanas
>10°C
Iklim ini
dibagi menjadi tiga tipe yaitu Iklim Sedang dengan Musim Panas yang Kering
(Cs), Iklim Sedang dengan Musim Dingin yang Kering (Cw), Iklim Sedang yang Lembab
(Cf).
Iklim Sedang
dengan Musim Panas yang Kering (Cs)
Adanya:
musim panas
yang kering apabila jumlah hujan terkering (<30mm) pada musim panas lebih
kecil dari 1/3 jumlah hujan bulan terbasah pada musim dingin.
Contoh:
Madrid di Spanyol ; California; Perth di Australia; Santiago di Chili dsb.
Iklim Sedang
dengan Musim Dingin yang Kering (Cw)
Adanya:
musim panas
yang lembab
musim dingin
yang kering apabila jumlah hujan rata-rata pada musim dingin lebih kecil dari
1/10 jumlah hujan bulan terbasah pada musim panas
Iklim Sedang
yang Lembab (Cf)
Adanya:
Iklim Sedang
tidak dengan musim kering, daerah ini selalu lembab sepanjang tahun.
Contoh:
Chili; Argentina; Islandia; Norwegia
Iklim Dingin (D)
Daerah yang
termasuk iklim dingin mempunyai temperatur rata-rata bulan-bulan terdingin
kurang dari -3°C dan rata-rata bulan-bulan terpanas lebih dari 10°C. Iklim ini
dibagi menjadi dua tipe yaitu Iklim Dingin dengan Musim Dingin yang Kering (Dw)
dan Iklim Dingin tanpa Periode Siang (Df).
Iklim Dingin
dengan Musim Dingin yang Kering (Dw)
Contoh:
Seoul di Korsel dan Rusia.
Iklim Dingin
selalu Basah (Df)
Contoh:
Kanada, Norwegia, dsb.
Iklim Kutub (E)
Penggolongan Iklim menurut Koppen
Daerah yang
termasuk iklim kutub mempunyai rata-rata temperatur bulan terpanas kurang dari
10°C.
Iklim itu
dibagi menjadi dua tipe iklim yaitu Iklim Tundra (ET) dan Iklim Es Salju Abadi
(EF).
Iklim Tundra
(ET)
Temperatur
rata-rata bulan terpanas 10-0 C.
Oleh karena
itu daerah ini hanya terdapat berbagai lumut.
Terdapat di
daerah Kanada utara dan rusia utara
Iklim
Es-Salju Abadi (EF)
Temperatur
rata-rata bulan terpanas dibawah 0 C.
Olek karena
itu derah ini terdapat es-salju abadi.
Terdapat di
daerah :
Antarktika
dan Greenland
C. Pembagian Wilayah
untuk Penyebaran Bintang
Persebaran
Fauna di Dunia – Fauna merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa
latin atau disebut juga dengan Alam Hewan yang memiliki arti yaitu berbagai
macam jenis hewan yang tumbuh dan hidup di wilayah tertentu atau periode
tertentu.
Persebaran
fauna yang terjadi di muka bumi didasari oleh beberapa faktor yang di antaranya
seperti faktor fisiografik, faktor klimatik, dan faktor biotik yang faktor
tersebut menyebabkan perbedaan antara wilayah satu dengan wilayah yang lainnya.
Selain itu
faktor sejarah geologi juga salah satu yang mempengaruhi persebaran fauna di
setiap wilayah tertentu. Karena sebelumnya wilayah tersebut dulunya pernah
menjadi satu daratan atau wilayah yang disebut dengan Pangea.
Dan
perbedaan fauna dengan flora dalam sifatnya sangat berbeda, fauna merupakan
hewan yang jika habitat mereka dirasa kurang nyaman bagi mereka, mereka
cenderung melakukan migrasi ke tempat atau wilayah lain yang menurut mereka
cocok.
Sifat yang
terdapat dalam flora yaitu bersifat pasif. Oleh sebab itu pola yang teradi
dalam persebaran fauna tidak sebaik flora. Seperti fauna khas suatu wilayah
tertentu ternyata juga ada pada wilayah lain.
Namun dalam
sebuah ilmu geografi yang menjelaskan tentang fauna, bahwa fauna sebelumnya
memiliki persebaran yang berbeda-beda setiap wilayahnya.
Pertama kali
diperkenalkannya persebaran wilayah fauna, dikenalkan oleh Sclater pada tahun
1858 yang kemudian dikembangkan lagi oleh Huxley pada tahun 1868 dan Wallace
pada tahun 1876.
Yang
terkenal saat ini tentang persebaran fauna di jelaskan oleh Alfred Russel
Wallace dengan mengelompokkan persebaran yang ada di dunia menjadi 6 wilayah.
Berikut ini 6 Persebaran Fauna di Dunia Menurut Alfred Russel Wallace:
1. Paleartik
Wilayah
persebaran fauna ini meliputi semua benua Eropa, Rusia, Afrika Utara, Asia Timur,
sebagian Asia Tengah, Asia Barat atau semenanjung Arab, termasuk daerah kutub
utara.
Fauna-fauna
yang terdapat di kawasan Paleartik ini berbagai jenis sebab lingkungan di
kawasan Paleartik ini juga bervariasi.
Berikut ini
hewan-hewan khas yang terdapat di kawasan Paleartik yaitu beruang kutub, rusa
kutub, kucing kutub, unta padang pasir, panda asli dari negara Cina, sapi,
kerbau, domba, burung robin, spesies anjing, bajing, kijang, kelelawar dan
masih banyak yang lainnya.
2. Neartik
Wilayah persebaran
fauna di kawasan Neartik ini meliputi Benua Amerika yaitu Amerika Utara,
Amerika Serikat, Kepulauan Karibia, Greenland, dan Kanada.
Fauna-fauna
yang terdapat di kawasan Neartik ini seperti domba gunung, kalkun liar, bison,
tikus yang mempunyai kantung di perutnya, caribou, rakun, antelop, muskox, dan
tikus air.
Di kawasan
ini juga terdapat fauna yang juga terdapat di kawasan Paleartik seperti anjing,
kucing, kelelawar, bajing, dan kelinci.
3. Neotropik
Zona wilayah
persebaran ini juga meliputi benua Amerika yang di antaranya adalah Amerika
Selatan. Amerika Tengah, dan wilayah sebagian besar Meksiko atau Meksiko
selatan.
Di kawasan
Neotropik ini banyak sekali berbagai jenis hewan yang hidup, bahkan salah satu
jenis hewan ini menjadi salah satu judul pada sebuah film seperti ikan piranha
dan ular anaconda.
Sebagian
besar kawasan Neotropik ini beriklim tropis dan bagian yang selatan beriklim
sedang. Hewan endemik yang terdapat di kawasan ini seperti belut listrik, ikan
piranha, ikan arapaima, ilama (sejenis unta) yang terdapat di wilayah padang
pasir Atacama Peru, kera hidung merah dan tapir.
Selain itu,
kawasan Neotropikal sangat dikenal dengan wilayah fauna vertebrata yang
mempunyai berbagai jenis fauna yang sangat beragam dan spesifik.
Fauna
tersebut seperti berbagai macam jenis ternggiling dan monyet, beragam macam
jenis reptil seperti ular, buaya, kadal, serta berbagai macam spesies burung
dan sejenis kelelawar penghisap darah.
4. Oriental atau Asiatis
Daerah kawasan oriental ini
meliputi Asia Tenggara dan Asia bagian selatan. Dan fauna yang terdapat di
Indonesia, yang masuk dalam kawasan oriental ini hanya fauna yang terdapat di
Indonesia bagian barat saja.
Fauna khas tersebut di
antaranya adalah harimau, badak bercula satu, orang utan, banteng, rusa, dan
gibbon. Dan ada juga hewan lainnya yaitu gajah sumatera, antelop, beruang,
berbagai macam jenis reptile, dan ikan.
Fauna di kawasan oriental atau
asiatis ini juga ada fauna yang sama yang terdapat di kawasan Ethiopian seperti
gajah, badak, harimau, monyet, babi hutan, kucing, dan anjing.
5. Australis
Kawasan ini
mencakup wilayah yang antara lain adalah Australia, Selandia Baru, Papua, dan
pulau-pulau disekitarnya atau Oceania.
Fauna khas
yang terdapat di kawasan Australis ini antara lain yaitu hewan berkantung
seperti kanguru, kiwi, dan selain itu ada juga yang tidak berkantung seperti
koala, platypus, dan kuskus.
Di kawasan
ini juga terdapat berbagai macam jenis burung seperti burung cendrawasih,
burung kakatua, kasuari da nada juga kelompok reptile antara lain kura-kura,
buaya, kadal, dan ular.
6. Ethiopian
Wilayah
kawasan zona Ethiopia ini meliputi Afrika Selatan, Gurun Sahara, dan
Madagaskar. Di kawasan Ethiopian ini merupakan kawasan yang terdapat banyak
sekali berbagai macam jenis mamalia.
Fauna khas
yang terdapat di kawasan Ethiopian ini seperti badak afrika, gajah afrika,
jerapah, gorilla, sipanse, babon, serta mamalia padang rumput seperti zebra,
kijang, antelope, singa dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling.
Di kawasan
ini terdapat mamalia endemik yang terdapat di sungai Nil, Mesir yaitu kuda nil.
Walaupun sebenarnya di Madagaskar juga ada, namun ukurannya tidak sebesar yang
ada di sungai Nil, Mesir.
Kawasan
Ethiopian ini juga mempunyai fauna yang hampir sama dengan fauna yang terdapat
di kawasan Oriental atau Asiatis. Fauna tersebut seperti babi hutan, kelelawar,
bajing, tikus, anjing, dan dari golongan kucing juga.
Sumber :




























Tidak ada komentar:
Posting Komentar