Minggu, 30 April 2017

1. GEOGRAFI DAN KEHIDUPAN MANUSIA



I.                  GEOGRAFI DAN KEHIDUPAN MANUSIA

A.  Penyebaran Makhluk Hidup

Persebaran makhluk hidup di muka bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor Iklim
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya mengenai iklim, iklim merupakan kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang di suatu wilayah di bumi. Adapun faktor iklim yang berpengaruh dengan persebaran flora dan fauna ialah :
·         Suhu
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam persebaran flora dan fauna adalah suhu di suatu tempat. Adapun sumber panas di permukaan bumi berasal dari sinar matahari. Pancaran sinar matahari pada dasarnya dipancarkan secara merata, namun karena ada perbedaan lintang, awan, dan ketinggian menyebabkan suhu menjadi berbeda disetiap tempat.

Variasi suhu di suatu tempat memicu flora dan fauna untuk beradaptasi dengan kondisi untuk bertahan hidup. Hanya di tempat yang memiliki suhu udara yang sangat ekstrim yang tidak ditinggali flora dan fauna.
·         Kelembaban Udara
Faktor kelembaban udara merupakan perbandingan antara banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Semakin besar kelembapan udara semakin banyak uap air yang terkandung di dalamnya. Air sangat berperan penting dalam keberlangsungan kehidupan baik flora, fauna dan manusia.
·         Sinar Matahari
Sinar Matahari Sangat Berpengaruh dengan Suhu di permukaan Bumi
Tumbuhan memerlukan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis. Sinar matahari  dipergunakan untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen di atmosfer. Pancaran sinar matahari yang sampai kepermukaan bumi merupakan sumber kehidupan bagi flora dan fauna di wilayah tersebut.
·         Curah hujan
Air merupakan kebutuhan pokok bagi keberlangsungan kehidupan flora dan fauna. Sumber air pada kehidupan di darat sangat bergantung dengan hujan. Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Perlu dipahami karena tumbuhan merupaka produsen atau sumber makanan bagi fauna yang hidup di tempat itu.
·         Angin
Untuk tumbuhan, faktor angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Faktor ini juga sangat berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.
2. Faktor tanah
Tanah menjadi salah satu hal yang penting dalam faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Sebagai media tumbuh dan berkembangnya tanaman, tingkat kesuburan tanah berpengaruh terhadap persebaran tumbuhan. Faktor ini memiliki nama ilmiah sebagai faktor edafik yang berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan. Jika kita meliat persebaran flora dan fauan dari faktor edafik berarti kita meninjau tanah dari sudut tumbuhan. Adapun faktor fisik dan kimiawi yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain :

·         Tekstur tanah
Pengertian tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandingan antara pasir, debu dan lempung.
Faktor ini sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas tanah dalam menampung air dan udara tanah. Jika Tanah memiliki proporsi partikel yang besar, maka akan dapat menampung air dengan baik. Dan dapat menunjang kehidupan tanaman dengan baik pula.
·         Struktur tanah
Faktor lainnya adalah struktur tanah. Yang dimaksud dengan struktur adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran.
Faktor ini menyebabkan perbedaan tingkat  kemampuan tanah dalam meloloskan air atau porositas dan besar pori-pori antara butir-butir tanah atau permeabilitas. Porositas dan permeabilitas sangat mempengaruhi penyaluran unsur hara,  air dan udara keseluruh bagian tanah yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan flora.
·         Keasaman tanah
Seperti yang kita ketahui, kesuburan tanah sangat penting bagi pertumbuhan vegetasi. Kesuburan dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antar tumbuhan.
Tumbuhan hanya dapat menyerap unsur-unsur hara dalam bentuk cairan. Jika keasaman tanah berkurang, maka air akan mempunyai kemampuan yang kecil untuk menahan mineral-mineral yang nantinya diubah menjadi unsur-unsur hara. Konsekuensinya, sekalipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin tidak dapat menyerap unsur hara tersebut dengan maksimal dan akhirnya tidak dapat hidup dengan baik disana.
3. Faktor topografi
Topografi merupakan faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Faktor ini mencakup ketinggian dan kemiringan lahan. Perbedaan suhu sangat erat kaitanya dengan ketinggian suatu tempat. 

Faktor ini juga sangat berpengaruh dalam persebaran flora dan fauna. Selain ketinggian, faktor kemiringan juga sangat berpengaruh. Pada permukaan tanah yang miring akan menyebabkan air lebih cepat untuk menyusuri lereng. Kekuatan air yang besar tersebut dapat mengikis permukaan tanah yang subur. Sehingga permukaan tanag menjadi berkurang. Umumnya, di daerah yang miring, memiliki variasi flora dan fauna yang lebih sedikit dikarenakan faktor air dan unsur tanah.
4. Faktor Biotik
Salah satu faktor yang tak kalah berpengaruh dalam persebaran flora dan fauna adalah faktor biotik. Faktor ini terdiri dari beberapa pengaruh, yaitu manusia, hewan dan tumbuhan. Sebagai contoh, manusia sangat berpengaruh dan dapat mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Contohnya, daerah yang sebelumnya hutan diubah menjadi daerah perkebunan, perumahan atau pertanian dengan melakukan penebangan, reboisasi atau pemupukan. Dengan kelebihannya, Manusia dapat dengan mudah menyebarkan flora dan fauna dari suatu tmpat ke tempat lainnya.
·         Campur Tangan Manusia dalam Persebaran Flora dan Fauna
Hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran flora. Sebagai contoh serangga yang dapat membantu proses penyerbukan dan kelelawar yang dapat membantu penyebaran biji tanaman.

Sedangkan faktor tumbuhan dalam persebaran kahidupan adalah dalam perannya untuk menyuburkan tanah. Dengan adanya tanah yang subur, akan dapat menjunjang kehidupan tumbuhan dan fauna lainnya. Sebagai contoh, bakteri saprofit yang merupakan tumbuhan mikro yang sangat membantu dalam penguraian sampah sehingga dapat menyuburkan tanah.
B.   Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim

1.             Iklim Matahari
Iklim di dunia (bumi) ditentukan oleh matahari sehingga sering disebut iklim matahari. Banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi karena perbedaan garis lintang menjadi dasar suatu iklim di wilayah tertentu.  Daerah yang memiliki garis lintang kecil, maka akan sinar matahari banyak diterima daerah tersebut dan sebaliknya semakin besar garis lintang, maka semakin sedikit menerima sinar matahari. Sesuai iklim matahari, maka terdapat zona atau wilayah iklim di dunia yang dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu  iklim tropis, subtropis, sedang dan kutub.

Wilayah Iklim Tropis

Wilayah atau zona iklim tropis terletak pada garis khatulistiwa, posisi antara 23,5 derajat LU sampai dengan 23,5 derajat LS. Garis khatulistiwa merupakan garis tengah yang membagi bumi menjadi  dua bagian yaitu bagian utara dan selatan. Daerah yang berada di zona iklim tropis hanya memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Contoh negara-negara di wilayah iklim tropis.
Benua Asia
Ø  Asia Tenggara :Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Philipina, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Timor Leste.
Ø  Asia Selatan : India (sebagian), Bangladesh (sebagian), Srilanka, Maladewa
Ø  Asia Timur : Hongkong, Taiwan (sebagian),
Ø  Asia Barat : Yaman, Arab Saudi (sebagian), Oman, dan Uni Emirat Arab
Benua Amerika
Ø  Ekuador, Kolombia, Venezuela, Brasil, Guyana, Guyana Perancis, Suriname, Peru, Bolivia, Panama,
Ø  Semua negara di Amerika Tengah & Karibia,
Ø  Sebagian Meksiko.
Benua Afrika
Ø  Afrika Barat :Benin, Burkina Faso, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea Bissau, Liberia, Mali, Mauritania, Nigeria, Pantai Gading, Senegal, Sierra Leone, Tanjung Verde, Togo-Lome
Ø  Afrika Timur :Burundi, Djibouti, Eritrea, Ethiopia, Kenya, Komoro, Madagaskar, Malawi, Mauritius, Mozambik, Rwanda, Seychelles, Somalia, Sudan, Sudan Selatan, Tanzania, Uganda
Ø  Afrika Tengah : Angola, Gabon, Guinea Khatulistiwa, Kamerun, Republik Demokratik Kongo, Kongo, Republik Afrika Tengah, Saotome Principe, Zaire, Zambia
Ø  Afrika Utara : Chad, Niger, Sahara Barat

Wilayah Iklim Subtropis

Wilayah atau zona iklim subtropis letaknya diantara 23,5 derajat LU – 40 derajat LU dan 23,5 derajat LS – 40 derajat LS. Daerah-daerah yang berada di zona uklim subtropis memiliki ciri yang khas yaitu terdiri dari musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim salju.
Contoh negara-negara di wilayah iklim subtropis. 
Benua Asia
Ø  Asia Barat : Israel, Yordania, Lebanon, Qatar, Quwait, Bahrain, Iran, Irak, Afganistan, Pakistan,
Ø  Asia Selatan : Nepal, Bhutan, Bangladesh (sebagian), India (sebagian)
Ø  Asia Timur : China, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Taiwan (sebagian)
Benua Afrika
Ø  Afrika Selatan : Afrika Selatan, Lesotho, Mozambik, dan Swaziland
Ø  Afrika Utara : Maroko, Aljazair, Mesir, Tunisia, Libya
Ø  Australia bagian selatan, Selandia Baru(sebagian)
Benua Amerika
Ø  Amerika Selatan : Paraguay (sebagian), Argentina (sebagian), Chile, dan Uruguay
Ø  Amerika Utara : Meksiko (sebagian), Amerika Serikat (sebagian)
Eropa
Ø  Eropa Selatan : Portugal (sebagian), Spanyol (sebagian), Yunani, Malta, Siprus, Turki, Armenia, Turkmenistan, Tajikistan

Wilayah Iklim Sedang

Wilayah iklim sedang berada diantara 40 derajat LU – 60,5 derajat LU dan 40 derajat LS – 60,5 derajat LS. Iklim sedang, terdapat ciri khas yaitu banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup juga berubah-ubah tak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.
Contoh negara-negara di wilayah iklim sedang.

Ø  Benua Eropa 
Irlandia, Inggris, Prancis, Austria, Jerman, Denmark, Norwegia (sebagian), Italia, Bulgaria, Rumania, Bulgaria, Ukraina, Belarus, Lituania, Latvia, Estonia, Kazakstan, Uzbekistan, Rusia(bagian selatan)
Ø  Benua Asia
Mongolia.

Wilayah Iklim Kutub

Wilayah atau zona iklim kutub terletak antara 60,5 derajat LU – 90 derajat LU dan 60,5 derajat LS – 90 derajat LS. Zona iklim kutub merupakan iklim yang sangat dingin dan ditandai dengan tidak adanya musim panas.
Contoh negara-negara di wilayah iklim kutub
Benua Eropa 
·         Eropa : Rusia (bagian utara), Finlandia, Eslandia, Denmark, Swedia, Norwegia
Benua Amerika
·         Amerika Serikat (Alaska). Kanada

2.      Iklim Menurut Junghuhn

Iklim Junghuhn

Iklim junghun dibagi menjadi 4 bagian menurut daerah ketinggian

·         Zona Ilkim Panas

Ketinggian tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.

·         Zona Ilkim Sedang

Ketinggian tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.

·         Zona Iklim Sejuk

Ketinggian tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.

·         Zona Iklim Dingin

Ketinggian tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya kecuali sejenis lumut.

3.      Iklim Koppen
Klasifikasi iklim Köppen  banyak digunakan di dunia yang berbasis pada sistem klasifikasi iklim empiris vegetasi yang dikembangkan oleh ahli botani-klimatologi Wladimir Köppen dari Jerman. Tujuannya adalah untuk merancang formula yang akan menentukan batas-batas iklim sedemikian rupa sehingga sesuai dengan mereka yang sedang berada pada zona vegetasi (bioma) yang sedang dipetakan untuk pertama kalinya selama hidupnya.
Koppen menerbitkan skema pertama pada tahun 1900 dan versi revisinya pada tahun 1918. Dia terus merevisi sistem klasifikasinya sampai kematiannya pada tahun 1940. Wladimir Koppen  mengklasifikasi daerah iklim berdasarkan rata-rata curah hujan dan temperatur, baik bulanan maupun tahunan. Hal itu disebabkan curah hujan dan temperatur merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan di permukaan bumi. Untuk membedakan ciri-ciri temperetur dan hujan Koppen menggunakan simbol huruf besar dan kecil. Digunakan untuk menentukan pembagian daerah iklim berdasarkan temperatur bulan terdingin atau terpanas.
·     A = iklim tropis
·     B = iklim kering
·     C = iklim sedang
·     D = iklim dingin
·     E = iklim kutub
Digunakan untuk membedakan tipe atau ciri-ciri hujan di setiap daerah iklim.
·     f = selalu basah : hujan bisa jatuh dalam semua musim
·     s= buan kering pada musim panas dibelahan bumi yang bersangkutan.
·     w = bulan kering(winter)
·     m = hujan cukup(MEDIUM.

Iklim Hujan Tropis (A)

Daerah hujan tropis yaitu daerah yang mempunyai temperatur bulanan terdingin +18°C. Iklim tersebut dibagi menjadi tiga tipe yaitu Hutan Hujan Tropika (Af), Monsun Tropika (Am), dan Savana (Aw).
Hutan Hujan Tropika (Af)
Daerah tipe f pada bulan terkering, curah hujan rata-rata > 60 mm. OKI, di daerah ini terdapat hutan-hutan yang lebat.
Terdapat di : Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi Utara.
Monsun Tropika (Am)
Daerah peralihan yang jumlah hujan pada bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering. Di daerah ini masih terdapat hutan yang cukup lebat.
Terdapat di : Jawa Tengah, Jawa Barat, sebagian Sulawesi Selatan, dan pantai selatan Papua.
Savana (Aw)
Daerah  tipe w memiliki musim kering yang panjang
jumlah hujan pada bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering. OKI, vegetasi di daerah ini berupa padang rumput dan pohon-pohon yang jarang.
Terdapat di : Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Aru.

Iklim Kering (B)

 

Daerah iklim kering (subtropik) mempunyai tingkat evaporasi(penguapan) tinggi daripada curah hujan, temperatur bulan terdingin         18-3°C.
OKI, persediaan air tidak cukup untuk mendukung kehidupan tanaman.
Tanaman tertentu yang dapat hidup seperti kaktus.
Iklim Stepa (Bs)
Daerah setengah kering (semi arid) dengan curah hujan di lintang rendah antara 380-760 mm/tahun.
Iklim Padang Pasir (Bw)
– Daerah kering (arid) yang mempunyai curah hujan kurang dari 250 mm/tahun.

Iklim Hujan Sedang (C)

Daerah iklim sedang dengan suhu udara rata-rata bulan
terdinginnya = -3-18°C
terpanas >10°C
Iklim ini dibagi menjadi tiga tipe yaitu Iklim Sedang dengan Musim Panas yang Kering (Cs), Iklim Sedang dengan Musim Dingin yang Kering (Cw), Iklim Sedang yang Lembab (Cf).
Iklim Sedang dengan Musim Panas yang Kering (Cs)
Adanya:
musim panas yang kering apabila jumlah hujan terkering (<30mm) pada musim panas lebih kecil dari 1/3 jumlah hujan bulan terbasah pada musim dingin.
Contoh: Madrid di Spanyol ; California; Perth di Australia; Santiago di Chili dsb.
Iklim Sedang dengan Musim Dingin yang Kering (Cw)
Adanya:
musim panas yang lembab
musim dingin yang kering apabila jumlah hujan rata-rata pada musim dingin lebih kecil dari 1/10 jumlah hujan bulan terbasah pada musim panas
Iklim Sedang yang Lembab (Cf)
Adanya:
Iklim Sedang tidak dengan musim kering, daerah ini selalu lembab sepanjang tahun.
Contoh: Chili; Argentina; Islandia; Norwegia

Iklim Dingin (D)

Daerah yang termasuk iklim dingin mempunyai temperatur rata-rata bulan-bulan terdingin kurang dari -3°C dan rata-rata bulan-bulan terpanas lebih dari 10°C. Iklim ini dibagi menjadi dua tipe yaitu Iklim Dingin dengan Musim Dingin yang Kering (Dw) dan Iklim Dingin tanpa Periode Siang (Df).
Iklim Dingin dengan Musim Dingin yang Kering (Dw)
Contoh:  Seoul di Korsel dan Rusia.
Iklim Dingin selalu Basah (Df)
Contoh: Kanada, Norwegia, dsb.

Iklim Kutub (E)

 

Penggolongan Iklim menurut Koppen
Daerah yang termasuk iklim kutub mempunyai rata-rata temperatur bulan terpanas kurang dari 10°C.
Iklim itu dibagi menjadi dua tipe iklim yaitu Iklim Tundra (ET) dan Iklim Es Salju Abadi (EF).
Iklim Tundra (ET)
Temperatur  rata-rata bulan terpanas 10-0 C.
Oleh karena itu daerah ini hanya terdapat berbagai lumut.
Terdapat di daerah Kanada  utara dan rusia utara
Iklim Es-Salju Abadi (EF)
Temperatur rata-rata bulan terpanas dibawah 0 C.
Olek karena itu derah ini terdapat es-salju abadi.
Terdapat di daerah :
Antarktika dan Greenland

C.  Pembagian Wilayah untuk Penyebaran Bintang

Persebaran Fauna di Dunia – Fauna merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa latin atau disebut juga dengan Alam Hewan yang memiliki arti yaitu berbagai macam jenis hewan yang tumbuh dan hidup di wilayah tertentu atau periode tertentu.
Persebaran fauna yang terjadi di muka bumi didasari oleh beberapa faktor yang di antaranya seperti faktor fisiografik, faktor klimatik, dan faktor biotik yang faktor tersebut menyebabkan perbedaan antara wilayah satu dengan wilayah yang lainnya.
Selain itu faktor sejarah geologi juga salah satu yang mempengaruhi persebaran fauna di setiap wilayah tertentu. Karena sebelumnya wilayah tersebut dulunya pernah menjadi satu daratan atau wilayah yang disebut dengan Pangea.
Dan perbedaan fauna dengan flora dalam sifatnya sangat berbeda, fauna merupakan hewan yang jika habitat mereka dirasa kurang nyaman bagi mereka, mereka cenderung melakukan migrasi ke tempat atau wilayah lain yang menurut mereka cocok.
Sifat yang terdapat dalam flora yaitu bersifat pasif. Oleh sebab itu pola yang teradi dalam persebaran fauna tidak sebaik flora. Seperti fauna khas suatu wilayah tertentu ternyata juga ada pada wilayah lain.
Namun dalam sebuah ilmu geografi yang menjelaskan tentang fauna, bahwa fauna sebelumnya memiliki persebaran yang berbeda-beda setiap wilayahnya.
Pertama kali diperkenalkannya persebaran wilayah fauna, dikenalkan oleh Sclater pada tahun 1858 yang kemudian dikembangkan lagi oleh Huxley pada tahun 1868 dan Wallace pada tahun 1876.
Yang terkenal saat ini tentang persebaran fauna di jelaskan oleh Alfred Russel Wallace dengan mengelompokkan persebaran yang ada di dunia menjadi 6 wilayah.

Berikut ini 6 Persebaran Fauna di Dunia Menurut Alfred Russel Wallace:

 

1. Paleartik

Wilayah persebaran fauna ini meliputi semua benua Eropa, Rusia, Afrika Utara, Asia Timur, sebagian Asia Tengah, Asia Barat atau semenanjung Arab, termasuk daerah kutub utara.
Fauna-fauna yang terdapat di kawasan Paleartik ini berbagai jenis sebab lingkungan di kawasan Paleartik ini juga bervariasi.
Berikut ini hewan-hewan khas yang terdapat di kawasan Paleartik yaitu beruang kutub, rusa kutub, kucing kutub, unta padang pasir, panda asli dari negara Cina, sapi, kerbau, domba, burung robin, spesies anjing, bajing, kijang, kelelawar dan masih banyak yang lainnya.



2. Neartik

Wilayah persebaran fauna di kawasan Neartik ini meliputi Benua Amerika yaitu Amerika Utara, Amerika Serikat, Kepulauan Karibia, Greenland, dan Kanada.
Fauna-fauna yang terdapat di kawasan Neartik ini seperti domba gunung, kalkun liar, bison, tikus yang mempunyai kantung di perutnya, caribou, rakun, antelop, muskox, dan tikus air.
Di kawasan ini juga terdapat fauna yang juga terdapat di kawasan Paleartik seperti anjing, kucing, kelelawar, bajing, dan kelinci.




3. Neotropik

Zona wilayah persebaran ini juga meliputi benua Amerika yang di antaranya adalah Amerika Selatan. Amerika Tengah, dan wilayah sebagian besar Meksiko atau Meksiko selatan.
Di kawasan Neotropik ini banyak sekali berbagai jenis hewan yang hidup, bahkan salah satu jenis hewan ini menjadi salah satu judul pada sebuah film seperti ikan piranha dan ular anaconda.
Sebagian besar kawasan Neotropik ini beriklim tropis dan bagian yang selatan beriklim sedang. Hewan endemik yang terdapat di kawasan ini seperti belut listrik, ikan piranha, ikan arapaima, ilama (sejenis unta) yang terdapat di wilayah padang pasir Atacama Peru, kera hidung merah dan tapir.
Selain itu, kawasan Neotropikal sangat dikenal dengan wilayah fauna vertebrata yang mempunyai berbagai jenis fauna yang sangat beragam dan spesifik.
Fauna tersebut seperti berbagai macam jenis ternggiling dan monyet, beragam macam jenis reptil seperti ular, buaya, kadal, serta berbagai macam spesies burung dan sejenis kelelawar penghisap darah.





4. Oriental atau Asiatis
Daerah kawasan oriental ini meliputi Asia Tenggara dan Asia bagian selatan. Dan fauna yang terdapat di Indonesia, yang masuk dalam kawasan oriental ini hanya fauna yang terdapat di Indonesia bagian barat saja.
Fauna khas tersebut di antaranya adalah harimau, badak bercula satu, orang utan, banteng, rusa, dan gibbon. Dan ada juga hewan lainnya yaitu gajah sumatera, antelop, beruang, berbagai macam jenis reptile, dan ikan.
Fauna di kawasan oriental atau asiatis ini juga ada fauna yang sama yang terdapat di kawasan Ethiopian seperti gajah, badak, harimau, monyet, babi hutan, kucing, dan anjing. 




5. Australis

Kawasan ini mencakup wilayah yang antara lain adalah Australia, Selandia Baru, Papua, dan pulau-pulau disekitarnya atau Oceania.
Fauna khas yang terdapat di kawasan Australis ini antara lain yaitu hewan berkantung seperti kanguru, kiwi, dan selain itu ada juga yang tidak berkantung seperti koala, platypus, dan kuskus.
Di kawasan ini juga terdapat berbagai macam jenis burung seperti burung cendrawasih, burung kakatua, kasuari da nada juga kelompok reptile antara lain kura-kura, buaya, kadal, dan ular.



6. Ethiopian

Wilayah kawasan zona Ethiopia ini meliputi Afrika Selatan, Gurun Sahara, dan Madagaskar. Di kawasan Ethiopian ini merupakan kawasan yang terdapat banyak sekali berbagai macam jenis mamalia.
Fauna khas yang terdapat di kawasan Ethiopian ini seperti badak afrika, gajah afrika, jerapah, gorilla, sipanse, babon, serta mamalia padang rumput seperti zebra, kijang, antelope, singa dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling.
Di kawasan ini terdapat mamalia endemik yang terdapat di sungai Nil, Mesir yaitu kuda nil. Walaupun sebenarnya di Madagaskar juga ada, namun ukurannya tidak sebesar yang ada di sungai Nil, Mesir.
Kawasan Ethiopian ini juga mempunyai fauna yang hampir sama dengan fauna yang terdapat di kawasan Oriental atau Asiatis. Fauna tersebut seperti babi hutan, kelelawar, bajing, tikus, anjing, dan dari golongan kucing juga.



Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar