Minggu, 16 April 2017

I. PERKEMBANGAN IPA



I.                  Perkembangan IPA

a.                 Teori Terbentuknya Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi. Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta.

·         Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)
Kalau kita kembali ke tahun 1948, tidaklah ditemukan informasi yang cukup untuk menguji teori letusan hebat itu. Ahli Astronomi Inggris Fred Hoyle dan beberapa ahli astro-fisika Inggris mengajukan teori yang lain,teori keadaan tetap yang menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa –asas kosmologi- tetapi juga tak berubah dalam waktu asas kosmologi yang sempurna. Jadi, asas kosmologi diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi “sempurna” atau “lengkap” dan tidak bergantung pada peristiwa sejarah tertentu. Teori keadaan tetap berlawanan sekali dengan teori letusan hebat. Dalam teori kedua, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaaan tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hydrogen, yaitusumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.

·         Teori Mengembang dan Memapat (The Oscillating Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Alexandre Friedman (1922) yang menjelaskan bahwa jagat raya terbentuk akibat reaksi inti hydrogen dan ledakan besar. Teori ini membuktikan bahwa jagat raya tidak bersifat konstan, tetapi mengembang dari perkembangan inti hydrogen. Jagat raya mengalami proses mengembang terus menerus. Akan tetapi proses mengembang menunjukan gerak yang semakin melambat. Melambatnya gerak tersebut di pengaruhi oleh gaya gravitasi jagat raya. Aktivitas inilah yang menyebabkan jagat raya memapat atau mengalami penyusutan.

·         Teori Ledakan Besar atau Dentuman Besar (Big Bang Theory)
Teori ini dikemukakan oleh George Gamov, seorang ahli fisika kelahiran Rusia. Gamov mengemukakan bahwa seluruh materi dan tenaga yang terdapat di alam semesta pernah menyatu, materi tersebut saling berdesakan dalam temperature dan mempunyai massa jenis yang tinggi hingga terpadatkan, alam semesta berasal dari ledakan dahsyat. Ledakan berasal dari energy yang sangat besar sehingga menyebabkan serpihan materi dari ledakan menjauh dari pusat ledakan.  Materi hasil ledakan tidak terlempar ke luar jagat raya, tetapi ruang yang mengembang dalam waktu tertentu.

Referensi :
Ø http://www.kompasiana.com/jucky/teori-terbentuknya-alam-semesta-tata-surya-dan-bumi_550097b5a33311376f5118bd
Ø  Setyaningsih, P., dkk. (2015) Detik-detik ujian nasional geografi tahun pelajaran 2015-2016. Klaten : Intan Pariwara
Ø  Hestiyanto, Y. (2010) Geografi 1 sma kelas x. Jakarta : Yudhistira


b.                  Teori Terbentuknya Tata Surya
Secara sederhana, tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri dari matahari, 8 buah planet, planet-planet kecil, satelit, asteroid, komet, meteor, dan berbagai benda ruang angkasa lainnya. Pusat dari tata surya adalah matahari. Anggota tata surya yang lain beredar mengelilingi matahari. Tata surya kita ini hanyalah satu dari beberapa tata surya lainnya yang berada dalam galaksi bimasakti. Mengapa benda-benda dalam sistem tata surya mengelilingi matahari? Kekuatan atau gaya apa yang terdapat pada matahari? Benda-benda dalam tata surya tertarik oleh matahari karena gaya gravitasi. Massa matahari sangat besar daripada benda-benda langit di dalam tata surya sehingga matahari memiliki gaya gravitasi yang terbesar. Gaya gravitasi matahari membuat benda-benda langit tertarik ke pusat matahari. Akan tetapi, benda-benda langit yang termasuk ke dalam tata surya, ternyata hanya bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan atau orbit tertentu, yakni berbentuk elips.

·         Teori Nebula (kabut)
Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Piere Simon de Laplace. teori kabut menjelaskan tentang terbentuknya Tata Surya melalui tiga tahap :
*      Pada mulanya matahari masih membentuk planet dank abut yang sangat pekat dan besar
*      Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat sehingga terjai pemadatan di pusat lingkaran yang selanjutnya terbentuk menjadi matahari. Pada saat yang bersamaan terbentuk juga materi lain dengan masa yang lebih dari matahari. Materi tersebut dinamakan planet yang bergerak mengelilingi matahari.
*      Materi-materi yang terbentuk tersebut tumbuh menjadi besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari, gerakan materi tersebut berada dalam satu orbit yang tetap dan membentuk susunan yang di sebut Tata Surya (keluarga matahari)

·         Teori Planetesimal
Dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton tahun 1905. Teori planetesimal menyatakan bahwa tata surya berasal dari gumpalan kabut yang berbentuk spiral atau pilin sehingga disebut kabut pilin. Di dalam kabut itu terdapat material-material padat yang disebut planetesimal. Tiap-tiap planetesimal memiliki orbit bebas sehingga terjadi tabrakan-tabrakan. Dengan adanya gaya gravitasi, terbentuklah gumpalan-gumpalan besar dan lebih pampat. Gumpalan besar terbentuk di tengah pusat kabut dan menjadi pusat peredaran yang disebut Matahari, adapun gumpalan yang lebih kecil menjadi planet-planet yang secara bersama berevolusi terhadap matahari.

·         Teori Pasang Surut Bintang
Teori ini menjelaskan pada awalnya terdapat dua bintang yang berdekatan, gaya tarik menarik antar bintang menyebabkan sejumlah materi mengalami proses pasang surut. Sebagian massa dari salah satu matahari terlepas membentuk planet dan objek angkasa lain. Terori pasang surut pertama kali disampaikan oleh Buffon, ia menyatakan bahwa tata surya berasar dari adanya meteri matahari yang terlempar akibat bertabrakan dengan sebuah komet. Teori Buffon kemudian diperbaiki Sir James Jeans dan Harold Jeffreys, mereka menyatakan bahwa ata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas pada matahari. Efek pasang itu disebabkan gaya gravitasi sebuah bintang yang melintasi matahari, gas panas tersebut terlepas dari matahari dan mulai mengelilingi matahari. Selanjutnya, gas panas berubah menjadi bola-bola cair, tiap bola secara perlahan mendingin dan membentuk lapisan keras di sekelilingnya menjadi planet-planet dan satelit.

·         Teori Protopalnet (Awan Debu)
Dikemukakan oleh Carl von Weizaecker pada 1940 dan disempurnakan oleh Gerard P. Kuiper pada 1950. Teori ini menyatakan bahwa tatasurya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan debu yang banyak,  salah satu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel debu membentuk gumpalan bola, pada saat itu terjadi pilinan. Denagn adanya pilinan gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram, yaitu tebal bagian tengah dan pipih bagian tepi, partikel di tengah saling menekan sehingga menimbulkan panas dan cahaya, bagian tengan kemudian menjadi matahari. Partikel bagian tepi yang berpilin cepat menyebabkan gumpalan awan dan gas debu terpecah menjadi gumpalan kecil, gumpalan kecil membeku dan menjadi planet serta satelit lainnya.

·         Teori Bintang Kembar
Dikemukakan oleh Fred Hoyle (1956). Ia menyatakan bahwa semula terdapat dua bintang yang mengelilingi medan gravitasi, bintang satu menabrak bintang yang lain. Bintang yang bertahan menjadi matahari dan bintang yang pecah menjadi kepingan gas terperangkap oleh gaya gravitasi matahari, awan gas kemudian mendingin membentuk planet dan satelitnya yang mengelilingi matahari dan membentuk tata surya.

Referensi :
Ø  Setyaningsih, P., dkk. (2015) Detik-detik ujian nasional geografi tahun pelajaran 2015-2016. Klaten : Intan Pariwara
Ø  Hestiyanto, Y. (2010) Geografi 1 sma kelas x. Jakarta : Yudhistira
Ø  http://www.ilmusiana.com/2015/12/tata-surya-pengertian-sistem-susunan.html



c.       Lapisan pada Planet Bumi dan Fungsinya
Bumi pada dasarnya adalah sebuah bola batuan raksasa yang melakukan pergerakan di angkasa dengan kecepatan hampir mencapai 3000 m per detik. Adapun Berat bumi sekitar 6000 juta ton. Hampir dua pertiga bagian permukaan bumi yang berbatu-batu tertutupi oleh air. Pada bagian batuan yang tidak tertutup air inilah akan membentuk bagian bumi yang lain lalu kemudian disebut sebagai daratan. Bumi diselimuti oleh lapisan gas yang dinamakan atmosfer dengan ketinggian lapisan sejumlah 700 km dari permukaan bumi. Dari luar batas atmosfer inilah, di situlah lapisan yang disebut lapisan luar angkasa.
Bumi terdiri atas beberapa lapisan yaitu:
·         Atmosfer
Atmosfer –  merupakan lapisan udara yang mengelilingi bumi. Tebalnya ± 2.000 km. Lapisan udara ini terutama mengandung nitrogen, oksigen,dan gas. Fungsi Lapisan atmosfer menjaga bumi agar tidak terlalu panas kena sinar matahari dan tidak terlalu dingin. Lapisan udara ini juga melindungi bumi terhadap sinar ultra ungu dari matahari, sinar ini berbahaya bagi berlangsungnya kehidupan. Di lapisan bawah atmosfer terdapat awan yang mengandung butir-butir air yang berasal dari uap air lautan dan uap air daratan turun ke bumi sebagai hujan.
·         Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara. Hidrosfer menempati sebagian besar muka bumi karena 75% muka bumi tertutup oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, dimana air jatuh sebagai hujan dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke atmosfer. Hal ini terjadi karena air mengalami siklus yang disebut daur idrologi atau water cycle. Fungsi Hidrosfer adalah untuk kebutuhan hidup mahuk hidup yang ada di bumi, setiap mahluk hidup membutuhkan air, air dimanfaatkan manusia untuk keperluan rumah tangga, kantor, pabrik, sawah, perkebunan dan tempat lain. Binatang dan tumbuhan membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Jika tidak ada air semua mahluk hidup di bumi akan mati
·         Litosfer
Litosfer yang berasal dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu dan sphere yang berarti padat. Litosfer ini berasal dari kata lithos yang artinya batuan dan sphere artinya lapisan. yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya. Fungsi litosfer adalah sebagai berikut :
*    Minyak bumi dan batubara sebagai sumber energi. 
*    Memenuhi kebutuhan industri, peralatan rumah tangga, bahan bangunan, maupun kendaraan bermotor dapat menggunakan besi dan aluminium
*    Mineral intan, emas, perak dapat dipergunakan untuk membuat perhiasaan dan benda sebarguna lainnya. 
*    Unsur uranium (meskiupun jumlahnya sangat terbatas) dapat digunakan sebagai sumber energi dan bahan peledak
*    Olahan nitrogen, phosphate, dan kalim sebagai pupuk dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian
Referensi :
Ø  Hestiyanto, Y. (2010) Geografi 1 sma kelas x. Jakarta : Yudhistira

d.      Teori Terbentuknya Planet Bumi
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Kira-kira 250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua

Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
·         Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)
Kalau kita kembali ke tahun 1948, tidaklah ditemukan informasi yang cukup untuk menguji teori letusan hebat itu. Ahli Astronomi Inggris Fred Hoyle dan beberapa ahli astro-fisika Inggris mengajukan teori yang lain,teori keadaan tetap yang menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa –asas kosmologi- tetapi juga tak berubah dalam waktu asas kosmologi yang sempurna. Jadi, asas kosmologi diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi “sempurna” atau “lengkap” dan tidak bergantung pada peristiwa sejarah tertentu. Teori keadaan tetap berlawanan sekali dengan teori letusan hebat. Dalam teori kedua, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaaan tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hydrogen, yaitusumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.

·         Teori Mengembang dan Memapat (The Oscillating Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Alexandre Friedman (1922) yang menjelaskan bahwa jagat raya terbentuk akibat reaksi inti hydrogen dan ledakan besar. Teori ini membuktikan bahwa jagat raya tidak bersifat konstan, tetapi mengembang dari perkembangan inti hydrogen. Jagat raya mengalami proses mengembang terus menerus. Akan tetapi proses mengembang menunjukan gerak yang semakin melambat. Melambatnya gerak tersebut di pengaruhi oleh gaya gravitasi jagat raya. Aktivitas inilah yang menyebabkan jagat raya memapat atau mengalami penyusutan.

·         Teori Ledakan Besar atau Dentuman Besar (Big Bang Theory)
Teori ini dikemukakan oleh George Gamov, seorang ahli fisika kelahiran Rusia. Gamov mengemukakan bahwa seluruh materi dan tenaga yang terdapat di alam semesta pernah menyatu, materi tersebut saling berdesakan dalam temperature dan mempunyai massa jenis yang tinggi hingga terpadatkan, alam semesta berasal dari ledakan dahsyat. Ledakan berasal dari energy yang sangat besar sehingga menyebabkan serpihan materi dari ledakan menjauh dari pusat ledakan.  Materi hasil ledakan tidak terlempar ke luar jagat raya, tetapi ruang yang mengembang dalam waktu tertentu.

Referensi :
Ø  Setyaningsih, P., dkk. (2015) Detik-detik ujian nasional geografi tahun pelajaran 2015-2016. Klaten : Intan Pariwara
Ø  Hestiyanto, Y. (2010) Geografi 1 sma kelas x. Jakarta : Yudhistira


Tidak ada komentar:

Posting Komentar