III. KIMIA &
FISIKA
a.
Pengertian Kimia &
Fisika
KIMIA
Ilmu
Kimia adalah salah satu cabang IPA yang mempelajari tentang susunan, komposisi,
struktur, sifat-sifat dan perubahan materi, serta perubahan energi yang
menyertai perubahan materi tersebut. Alam dan seluruh isinya adalah materi.
Tugas ilmu kimia adalah mempelajari dan memahami materi-materi di alam
tersebut. Untuk mempermudah dalam mempelajarinya, ilmu kimia dikembangkan
menjadi cabang-cabang ilmu kimia yang lebih spesifik seperti kimia
fisika, kimia anorganik, kimia organik, biokimia, kimia lingkungan, kimia bahan
makanan, serta kimia analitik.
FISIKA
berasal
dari kata “physic” yang artinya yaitu alam. Jadi ilmu fisika yaitu sebuah ilmu
pengetahuan dimana didalamnya mempelajari tentang sifat dan fenomena alam atau
gejala alam dan seluruh interaksi yang terjadi didalamnya. Untuk mempelajari
fenomena atau gejala alam, fisika menggunakan proses dimulai dari pengamatan,
pengukuran, analisis dan menarik kesimpulan. Sehingga prosesnya lama dan
berbuntut panjang, namun hasilnya bisa dipastikan akurat karena fisika termasuk
ilmu eksak yang kebenarannya terbukti.
b.
SIFAT KIMIA & FISIKA
SIFAT
FISIKA
Sifat
fisika adalah sifat suatu zat yang dapat diamati tanpa mengubah zat-zat
penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik
leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan,
dan kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat fisika tersebut :
Wujud
zat
Wujud
zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari
satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu :
menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.
Warna
Setiap
benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat
diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri
tersendiri yang
membedakan
antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna putih, karbon berwarna
hitam, paku berwarna kelabu pudar dan lain–lain.
Kelarutan
Kelarutan
suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Air merupakan zat
pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut.
Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.
Daya
hantar listrik
Daya
hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat menghantarkan listrik
dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan
listrik disebut isolator. Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik.
Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang
ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah
lampu. Akibat yang dapat diamati adalah lampu dapat menyala.
Kemagnetan
Berdasarkan
sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda
non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet,
sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Titik
Didih
Titik
didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih.
Titik
Leleh
Titik
leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.
SIFAT
KIMIA
Sifat
kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis
baru. Contoh sifat fisika antara lain mudah terbakar, mudah busuk, mudah
meledak , beracun, dan berkarat (korosif). Berikut ini pembahasan mengenai
sifat-sifat kimia :
Mudah
terbakar
Bensin
termasuk zat yang mudah terbakar. Sehingga, di stasiun pengisian bahan bakar
terdapat larangan “DILARANG MEROKOK“. Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan
yang mudah terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman.
Mudah
busuk
Akibat
terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan
makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Misal,
nasi yang dibiarkan berhari–hari bereaksi dengan udara menjadi basi, susu yang
berubah rasa menjadi asam.
Berkarat
Reaksi
antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. Logam,
seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat.
Mudah
meledak
Interaksi
zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti :
magnesium, uranium dan natrium.
Racun
Terdapat
beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain: insektisida,
pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan
manusia untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus.
c.
Perubahan Kimia & Fisika
PERUBAHAN FISIKA
Perubahan Fisika adalah perubahan
zat yang tidak menghasilkan zat baru dan bersifat sementara. Contoh: es
mencair, lilin meleleh, pelarutan gula dalam air, dan lain-lain.
Ciri-Ciri Perubahan Fisika:
Ciri-Ciri Perubahan Fisika:
·
Perubahan
zat hanya terjadi pada wujudnya, tetapi tidak pada sifatnya
·
Zat
hasil perubahan fisika dapat dikembalikan ke bentuk semula
·
Sifat
zat yang dimiliki sebelum dan sesudah perubahan sama.
Macam-Macam Perubahan Fisika
Macam-Macam Perubahan Fisika
1.
Perubahan Fisika yang berupa
perubahan wujud zat.
Perubahan wujud zat karena pengaruh
perubahan suhu/temperatur lingkungan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Keterangan:
·
Mencair,
contoh: es mencair dan lilin meleleh
·
Membeku,
contoh: air menjadi es dan cairan logam yang membeku
·
Mengembun,
contoh: uap menjadi air, terjadinya embun pada pagi hari
·
Menguap,
contoh: air yang dipanaskan diatas kompor lambat laun akan menguap
·
Menyublim,
contoh: kapur barus padat berubah menjadi gas
·
Menyublim/deposisi,
contoh: gas dari kapur barus dapat dipadatkan lagi dengan metode kristalisasi
2. Perubahan Fisika yang berupa perubahan ukuran suatu zat.
Materi yang berukuran besar dapat diperkecil dengan cara
mekanik, seperti dipecah, dipotong, digiling, dll. Contoh: biji kopi ditumbuk
menjadi serbuk kopi dan beras ditumbuk menjadi tepung beras.
3. Perubahan Fisika yang berupa perubahan volume
Perubahan volume yang disebabkan oleh penyusutan materi
karena didinginkan atau pemuaian materi karena dipanaskan. Contoh: proses
pemuaian rel kereta api di siang hari karena panas dan penyusutan karena
dingin.
4. Perubahan Fisika yang berupa perubahan bentuk zat.
Perubahan bentuk materi dapat terjadi jika dipukul, diremas,
atau menggunakan alat bantu seperti mesin. Contoh: kayu yang berasal dari pohon
dapat diubah bentuknya menjadi meja, kursi dan lemari dengan menggunakan alat
seperti pahat, gergaji atau palu, Tanah liat dapat diubah menjadi hiasan
didalam rumah, seperti guci, vas bunga, dll.
PERUBAHAN KIMIA
PERUBAHAN KIMIA
Perubahan Kimia adalah perubahan suatu zat yang terjadi
karena reaksi kimia sehingga menghasilkan suatu zat baru. Contoh: kertas dibakar
menjadi abu, peristiwa perkaratan besi, dll.
Ciri-Ciri Perubahan Kimia
Ciri-Ciri Perubahan Kimia
- Terjadi perubahan susunan molekul
- Terbentuk zat baru dengan sifat zat yang berbeda dengan
sifat penyusunnya
- Perubahan zat bersifat irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula).
Macam-Macam Perubahan Kimia
- Perubahan zat bersifat irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula).
Macam-Macam Perubahan Kimia
1. Perubahan kimia yang menghasilkan perubahan suhu
Proses Perubahan suhu dibagi menjadi dua, yaitu:
- Reaksi Eksoterm, yaitu reaksi kimia yang menghasilkan
energi panas (kalor) sehingga meningkatkan suhu lingkungan. Contoh: proses
pembakaran petasan, pembuatan api unggun
- Reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang memerlukan (menyerap) energi panas sehingga menimbulkan efek dingin pada lingkungan. Contoh: garam dapur (NaCl) yang dilarutkan dalam air.
2. Perubahan Kimia yang menghasilkan perubahan warna
- Reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang memerlukan (menyerap) energi panas sehingga menimbulkan efek dingin pada lingkungan. Contoh: garam dapur (NaCl) yang dilarutkan dalam air.
2. Perubahan Kimia yang menghasilkan perubahan warna
Terjadinya perbedaan warna antara sebelum dan sesudah reaksi
pada zat-zat yang bereaksi juga menunjukan adanya perubahan kimia. Contoh:
perubahan warna pada kertas lakmus, kertas lakmus biru saat dicelupkan ke
larutan asam akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah saat
dicelupkan ke dalam larutan basa akan berubah menjadi biru.
3. Perubahan kimia yang dapat menghasilkan gas
3. Perubahan kimia yang dapat menghasilkan gas
Terbentuknya gas pada proses reaksi adalah salah satu
indikator perubahan kimia. Contoh: logam seng (Zn) yang direaksikan dengan
larutan asam sulfat (H2SO4) akan terbentuk seng sulfat (ZnSO4) dan sejumlah
gelembung-gelembung gas hidrogen.
4. Perubahan kimia yang dapat menghasilkan endapan
4. Perubahan kimia yang dapat menghasilkan endapan
produk dari zat-zat yang bereaksi jik terbentuk endapan maka
termasuk perubahan kimia. Contoh: perak nitrat (AgNO3) dicampur dengan natrium
klorida (NaCl) menghasilkan natrium nitrat (NaNO3) dan endapan berwarna putih
perak klorida (AgCl).
d.
Klasifikasi Kimia &
Fisika
Zat Tunggal
Zat tunggal adalah suatu zat yang
komposisinya terdiri atas zat-zat dengan sifat kimia yang sama. Contohnya: air,
oksigen, garam, dan gula.
Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak
dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Contohnya: oksigen,
hidrogen, karbon.
Berdasarkan sifatnya unsur dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:
·
Unsur
logam
1. Berwujud padat kecuali raksa (Hg)
2. Kerapatan tinggi
3. Titik didih dan titik lelehya tinggi
4. Dapat menghantar panas atau listrik
5. Dapat ditempa menjadi bentuk plat
6. Dapat dibentuk menjadi kawat
7. Permukaannya mengkilat
8. Contoh: besi, tembaga, seng
·
Unsur
non logam
1. Tidak dapat menghantar arus listrik
(isolator)
2. Permukaan tidak mengkilat kecuali
unsur karbon
3. Titik didih dan titik lelehya tinggi
4. Tidak dapat menghantar panas
(isolator)
5. Berwujud padat atau gas
6. Tidak dapat ditempa menjadi bentuk
plat
7. Kerapatan rendah, rapuh
8. Contoh: karbon, oksigen, fosfor
·
Unsur
metaloid
Merupakan unsur peralihan dari unsur
logam ke unsur non logam. Sehingga memiliki sebagian sifat unsur logam dan
sebagian sifat unsur non logam. Contoh: silikon.
Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang
masih dapat dipisahkan atau diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya. Contoh
senyawa: air, gula, alkohol.
Campuran
Campuran merupakan zat yang
terbentuk dari beberapa jenis zat, yang sifat-sifat zat pembentuknya tetap
(masih ada). Contoh : Larutan gula, terbentuk oleh air dan gula, sifat gulanya
masih ada dalam larutan yang ditunjukkan rasa larutan manis. Pada campuran,
senyawa pembentuknya dapat diperoleh kembali secara fisika.
Secara umum, campuran dibedakan
menjadi dua:
1. Campuran homogen : campuran yang
mempunyai sifat-sifat sama pada semua bagiannya. Batas zat-zat penyusunnya
tidak nampak dan masing-masing partikel zatnya tersebar merata. Campuran
homogen disebut juga larutan. Contoh: alkohol 70%, teh manis, air garam.
2. Campuran heterogen : campuran yang
terbentuk oleh beberapa jenis zat yang batas zat penyusunnya masih dapat
dilihat atau dikenal dan sifat-sifat zat penyusunnya masih ada. Contoh:
campuran pasir dan kerikil, campuran minyak dan air.
e.
Penemuan Unsur/Senyawa
Baru yang Berguna bagi Kehidupan Manusia / Makhluk Hidup
Seorang
peneliti yang juga dosen senior Universitas Palangkaraya (Unpar), Kalimantan
Tengah (Kalteng), Prof Dr Ciptadi berhasil menemukan senyawa kimia baru yaitu
senyawa 1,3-oxaphospholes.
Kepala
Lembaga Penelitian Unpar tersebut membenarkan ia berhasil menemukan senyawa
baru 1,3-oxaphospholes itu, saat diwawancarai di di Palangkaraya, Jumat (11/9).
Dijelaskannya,
senyawa 1,3-oxaphospholes yang ditemukannya itu, terindikasi sebagai senyawa
yang bermanfaat untuk antibiotik dan pestisida. Senyawa itu dibuat dari unsur
phosphorus.
"Saat
berada studi di Perancis, saya menemukan 40 senyawa oxaphospholes dan
derivat-derivatnya (turunannya)," katanya.
Dari
40 senyawa baru tersebut 30 di antaranya sudah dikirim ke Bayern Jerman,
sebuah lembaga farmasi yang ada di Jerman.
Sementara 10 senyawa baru lainnya masih dikembangkan mahasiswa program doktor (S3)
di ENSCM Montapellier II Perancis.
Penemuan
senyawa baru olehnya itu diharapkan dapat dipatenkan bersama-sama dengan Prof
Dr Cristau, seorang guru besar asal Perancis selaku dosen pembimbing saat
melakukan penelitian di laboraorium universitas tersebut.
Berdasarkan
keterangan guru besar bidang biokimia/ kimia organik Unpar tersebut, penemuan
tersebut cukup membanggakan bangsa Indonesia, karena jarang terdapat mahasiswa
Indonesia menemukan senyawa baru di perguruan tinggi itu.
Oleh
karena itu, ketika diumumkan penemuan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk
Perancis ikut menghadiri dan mengucapkan selamat atas penemuan tersebut.
Pengembangan
penelitian ini masih terus dilakukan bekerjasama dengan laboratorium kimia
organik ENSCM Universite Montpellier II Perancis.
Penemuan
senyawa-senyawa baru tersebut sebagian sudah diseminarkan di berbagai negara di
Eropa dan Asia seperti perancis, Inggris, Jerman,
dan Jepang.
"Sebagian
juga sudah dipublikasikan pada jurnal internasional, seperti Acta
Crystallographica, European Jounal of Organik Chemistry, Journal of Organometallic
Chemistry, Phosphorus Sulfur and Silicon," katanya.
Ia
menemukan senyawa itu saat ia mengambil program doktor (S3) kimia biomolekul di
ENSCM Universite Montapellier II, Perancis.
Referensi
:










Tidak ada komentar:
Posting Komentar